Metode ilmiah merupakan salah satu cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Metode ilmiah dianggap merupakan metode terbaik untuk mendapatkan pengetahuan karena metode ini menggunakan pendekatan yang sistematis, objektif, terkontrol, dan dapat diuji, yang dilakukan melalui metode induktif maupun deduktif. Beberapa metode lain yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan selain metode ilmiah adalah melalui intuisi, rasionalisme, dan empiris.
Empiris menekankan bahwa setiap pernyataan harus dapat dibuktikan. Artinya, suatu penjelasan dianggap benar jika sesuai dengan pengalaman atau observasi. Secara sederhana, empirisme akan selalu sesuai dengan kenyataan karena kenyataan selalu dapat dialami dan diobservasi. Misalnya pernyataan ”Langit Mendung Sebentar Lagi Akan Hujan”. Pernyataan ini didasarkan pada pengalaman terdahulu yang dapat diobservasi atau dialami semua orang.
Teori yang jelas, operasional dan spesifik artinya bahwa teori-teori yang digunakan haruslah jelas, operasional (dapat diukur) dan spesifik. Misalnya motivasi yang didefinisikan oleh Robbins sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seseorang untuk mencapai tujuannya. Selanjutnya, motivasi ini dioperasionalisasi ke dalam lima dimensi (misalnya : kerja keras, orientasi masa depan, tingkat cita-cita tinggi, ketekunan, usaha untuk maju). Dari lima dimensi ini kemudian dijelaskan lagi secara spesifik dalam bentuk indikator.
Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah :
Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah :
- Untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
- Untuk Mengorganisasikan fakta
- Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
- Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
- Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
Observasi
Langkah pertama dalam metode ilmiah menyatakan masalah berdasarkan pengamatan. Pada tahap ini, ilmuwan mengakui bahwa sesuatu telah terjadi dan itu terjadi berulang-ulang. Oleh karena itu, ilmuwan merumuskan pertanyaan atau menyatakan masalah untuk penyelidikan. Langkah berikutnya dalam metode ilmiah adalah untuk mengeksplorasi sumber daya yang mungkin memiliki informasi tentang itu pertanyaan atau masalah. Di sini, ilmuwan melakukan penelitian perpustakaan dan berinteraksi dengan para ilmuwan lain untuk mengembangkan pengetahuan tentang dengan pertanyaan di atas.
Hipotesis, eksperimentasi, dan analisis
Selanjutnya, hipotesis terbentuk, yang berarti bahwa ilmuwan mengusulkan solusi yang mungkin untuk pertanyaan, menyadari bahwa jawabannya bisa salah. Ilmuwan menguji hipotesis melalui eksperimen yang mencakup kelompok eksperimen dan kontrol. Data dari percobaan dikumpulkan, direkam, dan dianalisis.
Kesimpulan
Setelah menganalisa data, ilmuwan menarik kesimpulan. Sebuah kesimpulan yang valid harus didasarkan pada fakta-fakta yang diamati dalam percobaan. Jika data dari percobaan diulang mendukung hipotesis, ilmuwan akan mempublikasikan hipotesis dan eksperimental data untuk ilmuwan lain untuk meninjau dan membahas.
Teori dan hukum
Ilmuwan lain mungkin tidak hanya mengulangi percobaan tetapi mungkin melakukan percobaan tambahan untuk menantang temuan. Jika hipotesis diuji dan dikonfirmasi cukup sering, komunitas ilmiah menyebut hipotesis tersebutteori. Kemudian berbagai eksperimen tambahan menguji teori menggunakan metode eksperimental yang ketat. Tantangan berulang terhadap teori disajikan. Jika hasil terus mendukung teori, teori memperoleh status ilmiah hukum. Sebuah hukum ilmiah adalah fakta seragam atau konstan di alam. Sebuah contoh dari hukum biologi adalah bahwa semua makhluk hidup terdiri dari sel.
Sebuah kritik sering diajukan dalam metode ilmiah hal ini disebabkan karena ia tidak dapat menampung apa saja yang belum terbukti. Argumen kemudian menunjukkan bahwa banyak hal yang dianggap mustahil di masa lalu kini menjadi realitas sehari-hari. Kritik ini didasarkan pada salah tafsir dari metode ilmiah. Ketika hipotesis melewati tes itu diadopsi sebagai teori benar menjelaskan berbagai fenomena dapat setiap saat dipalsukan oleh bukti eksperimental baru. Ketika menjelajahi satu set baru atau fenomena ilmuwan menggunakan teori-teori yang ada namun, karena ini merupakan daerah baru penyelidikan, selalu diingat bahwa teori lama mungkin gagal untuk menjelaskan percobaan baru dan pengamatan. Dalam hal ini hipotesis baru yang dirancang dan diuji sampai teori baru muncul.
Ringkasan
Langkah-langkah metode ilmiah, yaitu menemukan dan merumuskan masalah, memngumpulkan informasi (data-data), menyusun hipotesis atau dugaan sementara, melakukan percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis, mengolah hasil percobaan (analisis data), membuat kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil penelitian kepada khalayak.
Sumber :
- http://teorionline.net/metode-ilmiah-dan-penelitian/
- http://brainly.co.id/tugas/498628
- http://www.sridianti.com/tahap-langkah-metode-ilmiah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar