Kesusastraan dalam ilmu budaya dasar sangat erat kaitannya, sastra yang
berarrti tulisan berfungsi untuk menghibur, dalam unsure pendidikan, dapat
memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan, pemikiran, cita-cita,
serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam karya. Sastra jaman dulu sangat berbeda dengan
sastra sekarang, misalnya sastra jaman dulu yaitu dongeng sedangkan jaman
sekarang seperti cerpen, dongeng dan cerpen sangat berbeda dari segi bahasa dan
lainnya. Lantas apa yang membuatnya berbeda? Semakin berkembangnya jaman, maka
semakin berbeda pula gaya bahasa nya.
Dongeng dan cerpen mempunyai gaya bahasa, alur cerita dan tema yang berbeda.
Biasanya kesusastraan lama itu menggunakan bahasa Melayu,
Arab, dan bahasa daerah. Sedangkan di dalam kesusastraan baru, bahasa yang digunakan adalah bahasa yang mudah di pahami. Jika dilihat dari temanya, kesusastraan lama itu memiliki tema yang kaku, mistis, istana
sentries. Sedangkan pada kesusastraan baru itu memiliki tema yang kemasyarakatan,
kemanusiaan, modernisasi, kreatif. Kemudian perbedaan
selanjutnya dilihat dari segi cara penyampaiannya. Pada kesusastraan lama itu
disampaikan secara lisan jadi nama pengarangnya tidak diketahui. Sedangkan pada
kesusastraan baru, cara penyampaiannya melalui media cetak, dan media
elektronik dan diketahui nama pengarangnya.
Dalam hal ini kita melihat perbedaan sastra lama dan baru, semakin
berkembangnya jaman maka semakin berbeda pula selera masing-masing masyarakat
termasuk dalam hal hiburan. Jadi meskipun jaman semakin maju, sastra harus
tetap berpengaruh positif bagi masyarakat yang membaca nya.