Jumat, 17 April 2015

Hipotesis Penelitian

A. Pengertian

    Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sesuatu yang pada tingkat tertentu dipercaya sebagai sesuatu yang benar. Ia bertitik tolak dari pertanyaan yang disusun dalam bentuk masalah penelitian. Untuk menjawab pertanyaan itu disusun suatu jawaban sementara yang kemudian dibuktikan melalui penelitian empiris. Jawaban-jawaban seperti itu banyak kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, jika sepeda motor kita tidak mau hidup mesinnya, maka kita menduga mungkin businya kotor, arau bahan bakarnya habis, atau ada yang tidak beres pada platinanya. Di sini kita sudah membuat hipotesis bahwa mesin sepeda motor tidak mau hidup karena busi atau platinanya kotor. Tetapi, pernyataan ini masih bersifat dugaan. Atas dasar dugaan itu kita mulai memeriksa businya, bensinnya, dan platinanya. Pada tahap ini kita mengumpulkan data untuk menguji hipotesis kita.
      Hipotesis (hypo = sebelum; thesis = pernyataan, pendapat) adalah suatu pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum diketahui kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris. Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori dengan pengamatan, atau pengamatan dengan teori.

B. Fungsi
  • Memberikan penjelasan tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
  • Mengemukakan pernyataan tentang hubungan dua konsep yang secara langsung dapat diuji dalam penelitian.
  • Memberikan arah penelitian.
  • Memberi kerangka pada penyusunan kesimpulan penelitian.
Supaya fungsi-fungsi tersebut dapat berjalan secara efektif, maka ada faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada penyusunan hipotesis.
1. Hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif. Kalimat itu bersifat positif dan normatif.
Istilah-istilah seperti seharusnya atau sebaliknya tidak terdapat dalam kalimat hipotesis.
Contoh: Anak-anak harus hormat kepada orang tua. Kalimat ini bukan hipotesis. Lain halnya jika dikatakan demikian: Kepatuhan anak-anak kepada orang tua mereka makin menurun.
2. Variabel (variabel-variabel) yang dinyatakan dalam hipotesis adalah variabel yang operasional, dalam arti dapat diamati dan diukur.
3. Hipotesis menunjukkan hubungan tertentu di antara variabel-variabel.

C. Menyusun Hipotesis

    Hipotesis dapat disusun dengan dua pendekatan, yang pertama secara deduktif, dan yang kedua secara induktif. Penyusunan hipotesis secara deduktif ditarik dari teori. Suatu teori terdiri atas proposisi-proposisi, sedangkan proposisi menunjukkan antara hubungan dua konsep. Proposisi ini merupakan postulat-postulat yang dari padanya disusun hipotesis. Penyusunan hipotesis secara induktif bertolak dari pengamatan empiris.
     Hipotesis dapat juga disusun secara induktif. Dari pengalaman kita masa lampau, kita mengetahui bahwa kecelakaan-kecelakaan kendaraan bermotor di jalan raya kebanyakan disebabkan oleh supir yang menjalankan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Bertolak dari pengalaman ini kita menyusun hipotesis: Ada hubungan positif antara kecepatan laju kendaraan dengan kecelakaan lalu lintas. 
    Sehubungan dengan penyusunan hipotesis ini, Deobold B. Van Dallen mengemukakan postulat-postulat yang diturunkan dari dua jenis asumsi, yaitu postulat-postulat yang disusun berdasarkan asumsi alam, dan postulat-postulat berdasarkan asumsi proses psikologi. Postulat-postulat yang bersumber dari kenyataan-kenyataan alam adalah: 

1. Postulat Jenis ( Natural Kinds)
Ada kemiripan di antara obyek-obyek individual tertentu yang memungkinkan merekauntuk dikelempokkan ke dalam satu kelas tertentu. Ada kelompok orang berkulit putih, ada kelompok orang berkulit hitam, dan ada kelompok warna lain. Dengan postulat ini, kita dapat menyusun hipotesis terhadap objek pengamatan tertentu, apakah ia termasuk dalam kelompok x atau y.
2. Postulat Keajekan (Constancy)
Di alam ini ada hal-hal yang menurut pengamatan kita selalu berulang dengan pola yang sama. Misalnya, pada waktu-waktu yang lalu kita menyaksikan bahwa matahari selalu terbit disebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman ini kita mempunyai alasan untuk menduga bahwa besok matahari terbit di sebelah timur.
3. Postulat Determinisme
Suatu kejadian tidak terjadi secara kebetulan, tetapi ada penyebabnya. Sebuah benda jatuh ke bawah dan dilepaskan dari suatu ketinggian karena ia ditarik oleh gravitasi bumi. Demikian juga kecelakaan lalu lintas di jalan raya tidak terjadi secara kebetulan, tetapi ada penyebabnya. Ada postulat sebab akibat yang menyatakan bahwa suatu peristiwa terjadi karena sesuatu atau beberapa sebab. Postulat ini dipakai untuk menyusun suatu hipotesis untuk menerangkan peristiwa tertentu.

D. Kerangka Hipotesis 
   Jumlah variabel yang tercakup dalam suatu hipotesis dan bentuk hubungan di antara variabel-variabel itu sangat menentukan dalam menentukan alat uji hipotesis. Hipotesis yang hanya terdiri atas satu variabel akan diuji dengan univariate analysis. 
Contoh-contoh hipotesis seperti itu adalah:
1. Persepsi remaja terhadap kepemimpinan yang demokratis cukup tinggi.
2. Prestasi studi mahasiswa di tahun pertama cukup rendah.

   Variabel persepsi remaja pada contoh pertama adalah variabel ordinal, sedangkan variabel prestasi studi pada contoh kedua adalah variabel interval. Pengukuran variabel ini menentukan pemilihan alat uji hipotesis.




Sumber : 

W. Gulo. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Senin, 13 April 2015

Metode Penelitian

   Metode ilmiah merupakan salah satu cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Metode ilmiah dianggap merupakan metode terbaik untuk mendapatkan pengetahuan karena metode ini menggunakan pendekatan yang sistematis, objektif, terkontrol, dan dapat diuji, yang dilakukan melalui metode induktif maupun deduktif. Beberapa metode lain yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan selain metode ilmiah adalah melalui intuisi, rasionalisme, dan empiris.

   Empiris menekankan bahwa setiap pernyataan harus dapat dibuktikan. Artinya, suatu penjelasan dianggap benar jika sesuai dengan pengalaman atau observasi. Secara sederhana, empirisme akan selalu sesuai dengan kenyataan karena kenyataan selalu dapat dialami dan diobservasi. Misalnya pernyataan ”Langit Mendung Sebentar Lagi Akan Hujan”. Pernyataan ini didasarkan pada pengalaman terdahulu yang dapat diobservasi atau dialami semua orang.

   Teori yang jelas, operasional dan spesifik artinya bahwa teori-teori yang digunakan haruslah jelas, operasional (dapat diukur) dan spesifik. Misalnya motivasi yang didefinisikan oleh Robbins sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seseorang untuk mencapai tujuannya. Selanjutnya, motivasi ini dioperasionalisasi ke dalam lima dimensi (misalnya : kerja keras, orientasi masa depan, tingkat cita-cita tinggi, ketekunan, usaha untuk maju). Dari lima dimensi ini kemudian dijelaskan lagi secara spesifik dalam bentuk indikator.

Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah :

  1. Untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
  2. Untuk Mengorganisasikan fakta
  3. Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
  4. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
  5. Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.

    Sebuah metode ilmiah memerlukan pencarian sistematis untuk informasi melalui observasi dan eksperimen. Langkah-langkah dasar metode ilmiah setiap yang menyatakan masalah, mengumpulkan informasi, membentuk hipotesis, bereksperimen untuk menguji hipotesis, merekam dan menganalisis data, dan membentuk kesimpulan.
Observasi
Langkah pertama dalam metode ilmiah menyatakan masalah berdasarkan pengamatan. Pada tahap ini, ilmuwan mengakui bahwa sesuatu telah terjadi dan itu terjadi berulang-ulang. Oleh karena itu, ilmuwan merumuskan pertanyaan atau menyatakan masalah untuk penyelidikan. Langkah berikutnya dalam metode ilmiah adalah untuk mengeksplorasi sumber daya yang mungkin memiliki informasi tentang itu pertanyaan atau masalah. Di sini, ilmuwan melakukan penelitian perpustakaan dan berinteraksi dengan para ilmuwan lain untuk mengembangkan pengetahuan tentang dengan pertanyaan di atas.
Hipotesis, eksperimentasi, dan analisis
Selanjutnya, hipotesis terbentuk, yang berarti bahwa ilmuwan mengusulkan solusi yang mungkin untuk pertanyaan, menyadari bahwa jawabannya bisa salah. Ilmuwan menguji hipotesis melalui eksperimen yang mencakup kelompok eksperimen dan kontrol. Data dari percobaan dikumpulkan, direkam, dan dianalisis.
Kesimpulan
Setelah menganalisa data, ilmuwan menarik kesimpulan. Sebuah kesimpulan yang valid harus didasarkan pada fakta-fakta yang diamati dalam percobaan. Jika data dari percobaan diulang mendukung hipotesis, ilmuwan akan mempublikasikan hipotesis dan eksperimental data untuk ilmuwan lain untuk meninjau dan membahas.
Teori dan hukum
Ilmuwan lain mungkin tidak hanya mengulangi percobaan tetapi mungkin melakukan percobaan tambahan untuk menantang temuan. Jika hipotesis diuji dan dikonfirmasi cukup sering, komunitas ilmiah menyebut hipotesis tersebutteori. Kemudian berbagai eksperimen tambahan menguji teori menggunakan metode eksperimental yang ketat. Tantangan berulang terhadap teori disajikan. Jika hasil terus mendukung teori, teori memperoleh status ilmiah hukum. Sebuah hukum ilmiah adalah fakta seragam atau konstan di alam. Sebuah contoh dari hukum biologi adalah bahwa semua makhluk hidup terdiri dari sel.
Sebuah kritik sering diajukan dalam metode ilmiah hal ini disebabkan karena ia tidak dapat menampung apa saja yang belum terbukti. Argumen kemudian menunjukkan bahwa banyak hal yang dianggap mustahil di masa lalu kini menjadi realitas sehari-hari. Kritik ini didasarkan pada salah tafsir dari metode ilmiah. Ketika hipotesis melewati tes itu diadopsi sebagai teori benar menjelaskan berbagai fenomena dapat setiap saat dipalsukan oleh bukti eksperimental baru. Ketika menjelajahi satu set baru atau fenomena ilmuwan menggunakan teori-teori yang ada namun, karena ini merupakan daerah baru penyelidikan, selalu diingat bahwa teori lama mungkin gagal untuk menjelaskan percobaan baru dan pengamatan. Dalam hal ini hipotesis baru yang dirancang dan diuji sampai teori baru muncul.
Ringkasan
Langkah-langkah metode ilmiah, yaitu menemukan dan merumuskan masalah, memngumpulkan informasi (data-data), menyusun hipotesis atau dugaan sementara, melakukan percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis, mengolah hasil percobaan (analisis data), membuat kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil penelitian kepada khalayak.


Sumber :
http://teorionline.net/metode-ilmiah-dan-penelitian/
- http://brainly.co.id/tugas/498628
- http://www.sridianti.com/tahap-langkah-metode-ilmiah.html



Senin, 06 April 2015

Karya Ilmiah, Semi Ilmiah dan Karya Non Ilmiah

Karya Ilmiah
   Karya Tulis Ilmiah - biasa disingkat karya Ilmiah (Scientific Paper) adalah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu masalah oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
    Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersbut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
    Karya Ilmiah sering juga disebut "tulisan akademis" (academic writing) karena biasa ditulis oleh kalangan kampus perguruan tinggi --dosen dan mahasiswa.

Karakteristik Karya Ilmiah :
  1. Mengacu pada teori sebagai landasan berpikir (kerangka pemikiran) dalam pembahasan masalah.
  2. Lugas --tidak emosional, bermakna tunggal, tidak menimbulkan interprestasi lain.
  3. Logis --disusun berdasarkan urutan yang konsisten
  4. Efektif --ringkas dan padat.
  5. Efisien -- hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
  6. Objektif berdasarkan fakta -- setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya, sebenarnya, dan konkret.
  7. Sistematis --baik penulisan dan pembahasan sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku.
Jenis-jenis yang termasuk karya ilmiah adalah makalah, skripsi, tesis, disertasi, laporan ilmiah.

Karya Semi Ilmiah
  Half Ilmiah atau semi ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya genteel, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya. Half ilmiah ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Half Ilmiah memang masih banyak digunakan misalnya dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, fresh, roman dan cerpen. Karakteristiknya berada diantara ilmiah.

Ciri-ciri Half Ilmiah:
- Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
- Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
- Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
- Kritik tanpa dukungan bukti.
Jenis-jenis yang termasuk karya semi ilmiah adalah artikel, editorial, opini.

Karya Non Ilmiah
  Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum,dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah : 
  • Ditulis berdasarkan fakta pribadi
  • Fakta yang disimpulkan subyektif
  • Gaya bahasa konotatif dan populer
  • Tidak memuat hipotesis
  • Penyajian dibarengi dengan sejarah
  • Bersifat imajinatif
  • Situasi didramatisir
  • Bersifat persuasif
  • Tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.



Sumber :
http://www.komunikasipraktis.com/2014/09/karya-tulis-ilmiah-pengertian.html
- http://www.slideshare.net/Coiem/karya-ilmiah-dan-non-ilmiah
- http://www.academia.edu/8915536/Karangan-ilmiah-semi-ilmiah
- http://www.kaskus.es/perbedaan-karya-ilmiah-semi-ilmiah-dan-non-ilmiah/